Friday, March 18, 2011

marah tidak terima tidak


RAKYAT
            oleh: Hartoyo Andangjaya
 
Rakyat ialah kita
Jutaan tangan yang mengayun dalam kerja
Di bumi di tanah tercinta
Jutaan tangan mengayun bersama
Membuka hutan lalang jadi ladang-ladang berbunga
Mengepulkan asap dari cerobong pabrik-pabrik di kota
Menaikkan layar menebar jala
Meraba kelam di tambang logam dan batubara
Rakyat ialah tangan yang bekerja
Rakyat ialah kita
otak yang menapak sepanjang jemaring angka-angka
yang selalu berkata dua adalah dua
yang bergerak di simpang siur garis niaga
Rakyat ialah otak yang menulis angka-angka
Rakyat ialah kita
Beragam suara di langit tanah tercinta
suara bangsi di rumah berjenjang bertangga
suara kecapi di pegunungan jelita
suara boning mengambang di pendapa
suara kecak di muka pura
suara tifa di hutan kebun pala
Rakyat ialah suara beraneka ragam
Rakyat ialah kita
Puisi kaya makna di wajah semesta
Di darat
Hari yang berkeringat
Gunung batu berwarna coklat
Di laut
Angin yang menyapu kabut
Awan menyimpan topan
Rakyat ialah puisi di wajah semesta
Rakyat ialah kita
Darah di tubuh bangsa
Debar sepanjang masa

ketika baca puisi pilihan ini aku sukses lolos ke babak final, menuju 10 besar dari 80 peserta yang berasal adri Jawa Timur dan Bali.  oke, fine aku puas :) terus diumumin aku harus membaca Yang Terhempas dan Yang Terputus ciptaan Chairil Anwar. Giliranku pun buat baca sekarang. Selama menunggu pengumuman, aku terus berdoa. 
Pengumuman dibacakan dan ternyata aku gak dapet juara. Yang dapet malah DENARI anak SMAN 1 ARJASA yang merupakan anak teater SMAJA dan salah satu juri adalah PEMBIMBING TEATER SMAJA.
Jelas banget mereka deket mulai tadi -.- jijik tapi liat kedekatan mereka, sudah norak dan gatau tempat. 

Tapi kejadian hari ini gak cuma memegelkan saja, aku cukup senang dan terhibur dengan adanya teman-teman SMAK Santo Paulus (Adella,Aldi,Rani) haha, tadi bareng mereka terus untung saja mereka semua baik :) makasih yaaak

No comments:

Post a Comment